
Tiang Obeliks setinggi 40 meter (13 kaki) yang terletak di tengah-tengah alun-alun Santo Petrus ini berasal dari abad ke-13 SM dan pada mulanya digunakan untuk menandai titik pusat dari alun-alun Caligula (yang kemudian menjadi alun-alun Nero) pada abad pertama di Roma. Relokasi yang kedua dari tiang ini merupakan proyek yang paling ambisius dan menantang secara arsitektural dari Paus Siktus V pada tahun 1586. Proyek ini pada awalnya ditawarkan pada Michelangelo. Namun, Michelangelo menolaknya dengan alasan ia merasa bahwa tiang ini dapat roboh dan hancur.
Akhirnya, Domenico Fontana berani mengambil alih pekerjaan ini. Tangga-tangga kuda-kuda yang besar, ratusan tali, dan berlusin-lusin tim pria dilibatkan dalam proyek yang paling menantang ini. Pada tahun 1817, serangkan batu melingkar dipasang menjadi ubin dari alun-alun tersebut untuk menandai puncak dari bayangan tiang obeliks ini saat bayangan tersebut bergerak membentuk berbagai arah waktu. Akhirnya, sebuah jam matahari yang besar dan mengagumkan dapat menjadi simbol khusus dari Alun-alun Santo Petrus.

bersambung ke Pemalsuan Dalam Vatikan...
Kalau Obelisk sih hampir menyeluruh ada di semua piazza di Roma, ingat, dulukan Roma masuk dalam Vatikan.....
BalasHapusBaca novel Angels & Demons
saya tahu, kok.. wong film dan novelnya saja sudah saya santap. basic source dari penulisan novel-novel dari Dan Brown juga sudah saya teliti.. Masalah Roma dan Vatikan sudah saya kuasai mendalam bahkan hingga kantor pos siapa yang paling cepat pengirimannya antara Roma dan Vatikan juga saya hafal di luar kepala..
BalasHapusYang ingin ditekankan disini bagaimana obeliks itu dipindahkan untuk memenuhi obsesi dari Paus Siktus V. tiang setinggi 13 kaki ini pada abad ke-13 untuk dipindahkan bisa membuat Michelangelo garuk-garuk kepala karena tidak mungkin dipindahkan dari alun-alun Caligula hanya dengan didorong. Kalau sekarang sih tinggal pakai helikopter pasti bisa tuh. hahahaha..