Sabtu, 13 Februari 2010

Benarkah TUHAN ada?

Beberapa manusia biasanya munafik dengan mengatakan tidak pernah bertanya, "benarkah TUHAN ada?", "mungkinkah alam semesta diciptakan TUHAN?", "dari mana TUHAN berasal?", atau "siapa yang menciptakan TUHAN?". Sering kali kebanyakan orang mencoba meredam pertanyaan ini ketika muncul di kepala mereka dengan alasan, "saya percaya TUHAN ada", "saya mempunyai iman", dan banyak lagi alasan yang terkesan hanya akan membela diri mereka seperti orang bodoh ketika berhadapan dengan orang ateis.

Dalam artikel An Interesting Conversations between teacher and students, disana ada percakapan mengenai bagaimana seorang murid membantah persepsi seorang guru yang ateis. Memang pada akhir artikel itu sang murid terlihat keren dengan berhasil membungkam mulut si guru ateis, tapi sebenarnya masih ada satu celah bagi si guru untuk membungkam balik mulut si murid jika sang guru bertanya, "apakah imanmu mampu membuktikan bagaimana alam semesta diciptakan TUHAN?"

Dalam artikel kali ini, saya akan menjelaskan kepada anda bagaimana fakta ilmiah mampu menjelaskan jika TUHAN benar-benar sang pencipta.

Dari Mana Alam Semesta Berasal?
Hanya ada dua kemungkinan jawaban untuk pertanyaan ini.
1. Diciptakan oleh sesuatu yang lebih besar dari energi alam semesta itu sendiri. Jawaban ini merujuk kepada hukum termodinamika yang mengatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan, hanya bisa dirubah.
Jika menggunakan jawaban ini, maka seharusnya harus ada sesuatu energi yang lebih besar dari alam semesta itu sendiri untuk merubah suatu energi besar menjadi alam semesta, dan manusia tidak mungkin menciptakannya.

2. Alam semesta terbentuk hanya karena suatu kebetulan yang juga menempatkan suatu planet pada letak yang strategis sehingga memungkinkan terciptanya suatu kehidupan secara kebetulan juga.

Mari kita hitung probabilitas dari kemungkinan (kebetulan) terciptanya suatu kehidupan. Seorang matematikawan akan mampu mengukur secara akurat probabilitas terjadinya sesuatu begitu mereka mengetahui hakikat yang berlaku atas sesuatu tersebut. Dan disini kita akan mempelajari tentang peluang.
Sebagai contoh, jika kita melemparkan suatu koin ke atas sekali dan membiarkannya jatuh ke tanah, maka akan ada dua cara koin itu mendarat di tanah; mendarat dengan sisi atas (yang kita sebut sisi kepala), atau mendarat dengan sisi bawah (yang kita sebut sisi ekor). Dengan demikian kita dapat mengatakan bahwa koin tersebut mempunyai satu dari dua peluang mendarat dengan sisi atas.

Usia dari alam semesta kita, oleh para ahli diperkirakan telah berumur 30 milyar (30.000.000.000) tahun. Dalam usia tersebut akan ada 10 pangkat 18 detik dalam 30 milyar tahun tersebut (selanjutnya penulisan 10 pangkat 18 akan saya tulis '10(18)'. Jangan anggap remeh dulu, 10(18) adalah angka 1 diikuti 18 angka nol (1.000.000.000.000.000.000) detik.

Para Astrofisikawan memperkirakan bahwa ada 10(80) partikel yang sangat kecil yang tersebar di alam semesta ini. Dengan asumsi bahwa setiap partikel berperan dalam ratusan miliar atau lebih tepatnya 10(12) peristiwa-peristiwa alam semesta (black hole, big bang, kabut, atau apapun) setiap detiknya, dengan demikian maka jumlah peristiwa-peristiwa alam semesta yang bisa terjadi sepanjang sejarah seluruh alam semesta adalah 10(110) peristiwa. Meskipun beberapa ahli matematika percaya bahwa angka ini sebenanrnya lebih rendah hingga hanya 10(50) peristiwa-peristiwa alam semesta.

Setiap peristiwa yang akan terjadi di alam semesta dengan probabilitas kurang dari satu kesempatan dari 10(110), karena itulah terciptanya suatu kehidupan bukanlah suatu kebetulan. Jadi misalnya begini, misalnya terjadi apa yang di kelas satu SMA diajarkan mengenai teori kabut (nebula), teori planetesimal, teori pasang surut, teori awan debu, dan teori bintang kembar ataupun big bang, misalnya semua itu terjadi sebanyak 10(110) kali di alam semesta, mungkinkah hanya salah satu dari itu yang berhasil menciptakan suatu kebetulan yang benar-benar kebetulan hingga menghasilkan suatu kebetulan? Meskipun dengan asumsi mengikuti para matematikawan yang mengatakan jumlah peristiwa-peristiwa alam semesta yang terjadi hanyalah 10(50), setidaknya kita sudah mempunyai gambaran dari sekian banyak peristiwa-peristiwa alam semesta yang mungkin terjadi, mungkinkah ada satu peristiwa yang kebetulan membentuk suatu poros tata surya dan menempatkan suatu planet dengan letak yang tidak terlalu dekat maupun tidak terlalu jauh dari inti tata surya itu sendiri, agar memungkinkan terjadinya suatu kehidupan. Untuk lebih gampang anda dalam membayangkannya, saya akan menuliskan dengan lengkap dulu bagaimana 10(110).

100.000.000.000.000.000.000.000.000.000.
000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.
000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.
000.000.000.000.000.000.000.
Dari sekian banyak angka di atas, hanya salah satunya yang berhasil menempatkan suatu planet pada posisi yang tidak terlalu dekat maupun tidak terlalu jauh dengan pusat inti tata surya, sehingga memungkinkan terciptanya suatu kehidupan. Mungkinkah kebetulan?

Frank Salisbury, salah seorang ilmuwan yang mencoba mengukur probabilitas munculnya suatu rantai DNA unik yang akan muncul dari 10(600) peristiwa acak yang terkontrol maupun tidak terkontrol dengan diawasi langsung, dan hasilnya NIHIL. DNA adalah dasar inti dari munculnya suatu kehidupan dan ternyata memiliki probabilitas NOL BESAR untuk bisa muncul secara kebetulan.

Mike Stubbs pernah mengkalkulasikan kemungkinan insulin (sebuah hormon protein penting yang dihasilkan oleh pankreas) berkembang secara kebetulan di 3 x 10(158) peristiwa. Ia kemudian menyatakan bahwa meskipun ada sebuah mesin yang dapat menyusun asam amino hingga membentuk 512 kelompok insulin sebanyak milyaran kali dalam satu detik, maka akan memakan 10(52) tahun untuk menghasilkan 10(68) kombinasi, dan kemungkinan hanya satu dari itu yang akan menjadi insulin. Dengan kata lain, Anda bisa berharap untuk mendapatkan kombinasi insulin hanya sekali dalam 10(52) tahun, sedangkan menurut perkiraan hanya ada 10(18) detik dalam usia alam semesta ini

Dr. Harold Morowitz, seorang profesor dari Molecular Chemistry di Yale University menyimpulkan bahwa kemungkinan untuk menciptakan suatu kehidupan yang terjadi secara benar-benar kebetulan adalah 1 dari 10 diikuti dengan satu milyar angka nol. Namun dalam percobaannya, 1 dari 10 diikuti dengan 110 angka nol, tidak berhasil menghasilkan suatu titik kehidupanpun.

Selain mereka masih ada banyak lagi para ilmuwan yang telah berhasil membuktikan bahwa kemungkinan terciptanya alam semesta adalah bukan berdasarkan kebetulan.

Jika alam semesta dan kehidupan di bumi ini tidak terbentuk secara kebetulan, lalu dengan apakah alam semesta ini tercipta? Seharusnya ada sesuatu yang lebih besar di luar alam semesta sana, yang bisa mengubah (ataupun menciptakan) energi di alam semesta hingga memungkinkan terciptanya suatu kehidupan.

Bayangkan, jika sejak anda lahir, anda hidup hingga dewasa di dalam hutan. Yang anda kenal hanyalah hutan dan segala penghuninya, apapun yang dihutan bisa anda ketahui secara pasti hingga suatu hari anda memutuskan untuk mencoba keluar dari hutan dan mencari tahu ada apa yang berada di luar hutan. Ketika anda keluar dari hutan anda kemudian mendapati sebuah padang pasir yang sangat luas. Matahari terlihat sangat bersahabat dengan padang pasir dengan menyinarinya sangat berlebihan.

Ketika anda sedang dengan penasarannya menyusuri padang pasir, tiba-tiba anda tanpa sengaja menemukan suatu benda asing yang bersinar ketika terkena cahaya matahari. Anda kemudian memungutnya dan mengamatinya. Di bagian inti dari benda tersebut terdapat tiga buah jarum yang senantiasa berputar. (jam tangan). Anda lalu menatap sekeliling padang pasir tersebut, benda itu terlihat asing, tidak pernah anda lihat sebelumnya, dan terlihat sangat indah. Anda kemudian mengamatinya terus menerus siang dan malam. Setelah beberapa minggu anda mulai menyadari bahwa jika jarum pendek dari inti benda tersebut menunjuk ke simbol '12', maka matahari akan memiliki status yang berbeda. Pada kali pertama jarum itu menunjuk ke '12', matahari benar-benar akan ada di atas anda, lalu saat kali kedua jarum pendek itu menunjuk '12', matahari benar-benar hilang. Anda pasti akan berpikir, bahwa benda ini bukanlah benda biasa. Ketika anda mendapati tidak ada seorangpun di sekitar padang pasir tersebut yang mempunyai kemampuan menciptakan benda tersebut secara kebetulan, anda kemudian mulai berpikir bahwa benda itu berada di sana hanya berdasarkan kebetulan, namun, ketika anda mendapati bahwa benda itu sangat unik, anda pasti pikiran anda akan mengatakan kepada anda bahwa pasti benda itu telah diciptakan. Tidak ada pilihan lain untuk pikiran anda ketika melihat semua di sekeliling padang pasir tersebut tidak ada yang bisa menghasilkan benda unik dan ajaib tersebut, diciptakan! Oleh siapa? Pikiran anda pun tidak tahu, tapi pikiran anda mengatakan kepada anda bahwa benda ini telah diciptakan!

Alam semesta lebih kompleks dari sebuah jam tangan. Beberapa orang di luar sana telah meragukan eksistensi TUHAN dengan mengatakan bahwa ini semua hanya terjadi karena sebuah kecelakaan. Jauh dibalik itu semua, pikiran manusia sendiri telah menjerit dalam pikiran setiap ilmuwan, "alam semesta terlalu kompleks untuk dihasilkan dari suatu kebetulan."

Fakta bahwa alam semesta telah diciptakan oleh seorang Master Designer adalah "kebenaran yang jelas." Pikiran manusia dipaksa untuk menyimpulkan bahwa ada suatu pencipta atau penyebab pertama dibalik semua ini. Pikiran itu adalah "kebenaran yang jelas." Kecuali jika Anda berpikir seperti seorang ateis yang hanya mengmukakan teori yang dipercayanya meskipun tanpa suatu dasar yang kuat.

Bagaimanapun, meskipun menurut para ahli atau ilmuwan hebat sekalipun, akan lebih mudah menejelaskan tentang adanya sesuatu yang lebih mempunyai kemampuan dari manusia yang telah menciptakan alam semesta daripada mempercayai mereka yang terus-menerus mengatakan bahwa alam semesta, bumi dan isinya hanyalah kebetulan semata.
Lebih mudah mengatakan bahwa ada sesuatu yang lebih mempunyai kemampuan dari manusia yang telah menciptakan bumi dan isinya daripada mempertanyakan, "darimana TUHAN berasal?"atau "apakah hanya ada satu TUHAN dalam alam semesta?" Anda akan terlihat bodoh ketika mengajukan pertanyaan seperti itu. Bukankah TUHAN mempunyai misterinya sendiri?

50 komentar:

  1. Ben nn so lebeh gila memang..,
    so talalu banyak buka situs aneh nn ini..,
    so pasti TUHAN itu ****** ada!!!

    BalasHapus
  2. @Ichad: loh, bukankah artikel ini mendukung eksistensi TUHAN secara ilmiah melalui sains, kenapa harus dikatakan gila?

    BalasHapus
  3. Semasa masih ada sesuatu yang blum bisa di jelaskan oleh ilmu manusia pasti akan mengatakan ujung2na tuhan....

    gw lebih pecaya hukum sebab akibat...

    BalasHapus
  4. memikirkan sesuatu yg tidak terpikirkan....

    BalasHapus
  5. Wah... Bingung bacanya, ga paham2x... Soalnya statistika dan dan ilmu tentang peluang cuma dapet C- nie saya, hehehehe.....

    BalasHapus
  6. A good statement with a solid prove is like a very sharp blade, which cut, slice and stab all those stupid reasonings done by atheist...


    Welldone, if only U'd published this article in english...

    BalasHapus
  7. Kalo blog ini Anda yg nulis, itu artinya ada yg bikinkan? Ada seseorang dibalek blog ini utk menulisnya tentunya :-p
    Padahal alam semesta lebih dr blog Anda (kekomplekannya). Jd .... pastinya ada lah yg bikin. Itu udah lebih cukup utk tau TUHAN itu ada. Sedang detilnya TUHAN, nggak penting amat utk dibahas. Wong detil ciptaannya aja kita msh blon tau semuanya :-p
    Logika yg simplekan? ;-)
    Nggak perlu jd ahli utk tau ini semua. Cukup buka pikiran dan mata batin saja

    BalasHapus
  8. waduh,,...sampe penelitian sedetil itu soal ini...

    BalasHapus
  9. tidak ada seorangpun yang bisa menandingi kekuatan Allah..

    BalasHapus
  10. sing waras ngalah aja brur ben

    BalasHapus
  11. @anonim bawahnya: hahaha.. monggo..

    BalasHapus
  12. tulisan bagus..ini pandangan si penulis..boleh setuju atau tidak
    cara mengkritik org yg percaya Tuhan harus berbeda..dgn memberikan argumen yg mematahkannya..klo semua umat beragama cuma bisa mencela..tidak heran banyak org sesat berkedok agama :D

    BalasHapus
  13. Jangan dipertanyakan bro, mikirin masalah yang lain aja dah berat apalagi kalau ingat dosa. Ente ampe mikirin permasalahan yang harusnya dah ga perlu dipikirin lagi, tapi harus dijalani,,,

    BalasHapus
  14. gan saya copy ke blog saya boleh gak?

    BalasHapus
  15. luar biasa..,tetapi hendaklah kau bertanya pada ibu yang melahirkanmu .."siapakah yang menciptakanku bu,apakah ia juga menciptakan yang lain?"

    peace,love,harmony, dEO(^_^)v

    BalasHapus
  16. mboh mas... bingung aku... banyak angka n logika... luuuuuweh..

    BalasHapus
  17. jangan kita sibuk berdebat,,
    ntar malah lupa Beribadah lho.. :)

    Thanks infonya Gan.. :)

    BalasHapus
  18. Tepat sekali, TUHAN itu memang ada.. tidak usah ragu untuk mengakui, sudah jelas bukti ciptaannya

    BalasHapus
  19. ambill nafass dalam dalam jangan dikeluarkan, lama-lama akan ketemu juga dengan Tuhan, percayalah..

    BalasHapus
  20. ambil nafas dalam-dalam, jangan dikeluarkan.. laahhh lama-lama anda akan melihan sendiri Tuhan, percaualah

    BalasHapus
  21. Artikel yang menarik .... mampir di bisnisoke.blogdetik.com ya ... sudiono mangundiri ( SM )

    BalasHapus
  22. Omong kosong jika ada orang yang mengaku tidak percaya Tuhan. Orang atheis yang mengaku tidak bertuhan pun sebetulnya juga punya tuhan dan iman, yaitu hawa nafsu dan keinginannya untuk tidak bertuhan itu. Itulah tuhan dan imannya orang atheis. Atheisme adalah paradok dan non-sense baik dari segi teologi maupun filsafat (mengaku tidak percaya tuhan tapi pada saat yg bersamaan percaya pada tuhan yang lain).
    "tidakkah kau melihat betapa manusia menuhankan keinginan pribadinya" (al-quran).

    BalasHapus
  23. Tuhan itu pasti ada. Kalau energi Tuhan lebih besar dari alam semesta maka wajarlah jika kita tidak bisa melihat Tuhan, karena niscaya jika Tuhan menampakkan diri, alam semesta bisa hancur terkena energi dari Tuhan yang besar itu.

    BalasHapus
  24. Yg pnting q pcya Tuhan ada. .

    BalasHapus
  25. @anonim yg minta izin copas: boleh.. linkback ya.. biar cuman linkback ke the noock gppa kok..

    BalasHapus
  26. Hari gini masih menanyakan tuhan itu ada apa ngga?wih.., klo aku sih pasti percaya klo tuhan pasti ada yaitu Allah SWT

    BalasHapus
  27. tentang Tuhan sudah diKUPAS TUNTAS di AlQuran

    kita aja yang terkadang kurang baca Qur'an, makanya belum banyak tahu

    kajiannya MANTAP Bro:D

    BalasHapus
  28. kenali dulu siapa dirimu pasti kamu mngenal TUHANMU.....!!!!pikirkan tuh....

    BalasHapus
  29. Ya TUHAN.....ampunilah kami

    yang membuka situs ini, hanya karena ragu akan ENGKAU....

    BalasHapus
  30. apa bedanya orang jahat ama orang baik yg hidup didunia.. dari hal kecil ini saja memungkinkan org utk berfikir pasti akan ada kehidupan setelah kematian, apakah itu suatu hal kemungkinan belaka..?

    BalasHapus
  31. wah, tulisan yang sungguh menarik sobat. itulah mengapa perintah pertama adalah "iqro", pembacaan, yang saya rasa, sangat tidak adil jika haya kulitnya saja. toh akal diciptakan jaul lebih baik fungsinya, dari hanya untuk "sekedar" tau.


    salam,

    sapere aude

    BalasHapus
  32. posting yg luar biasaaaaaaaaaaaaaaa...........argumen yg sangat-2 masuk akal bung.emang pikiran kita ngga akan nyampe buat ntu semua yg pasti semesta diciptakan oleh sesuatu kuasa yg tak terbatas besarnya...thx

    BalasHapus
  33. Saya percaya pada keberadaan Tuhan (Pencipta)
    Tapi saya ragu pada semua ajaran agama.

    BalasHapus
  34. kalo ga salah, saya prnah dnger dari siapa ga tau lupa :p
    kita sbg umat manusia, seharusnya dilarang untuk menanyakan apakah TUHAN itu ada apa kaga . TUHAN memang ada, jika anda ingin bukti lihat lah kitab2 suci menurut ajaran agama kalian masing2 .
    itu yg saya dnger, dan kalo ga salah yg ngmong kaya gitu, dia ngutip dari Al Qur'an

    Tapi posting nya bagus jg tuh buat org2 atheis ...
    terus posting gan !!

    liat blog saya jg ya ...
    :D
    http://mysteryskeptic.blogspot.com/

    BalasHapus
  35. Tuhan memang ada. Yang jadi persoalan adalah Tuhan siapakah yg sebenar-benarnya Tuhan diantara banyak agama

    BalasHapus
  36. ya, benar! tapi tidak akan saya bahas disini..

    BalasHapus
  37. Minta izin. Aku copy paste buat note di fb -ku http://www.facebook.com/people/Yohanes-Bandoeng/1850696217 ya ? soalnya aku barusan (tepat barusan) bikin status "bukannya gak percaya, tapi apakah Tuhan yang nyiptain alam semesta kita ? bukannya big bang ? inget lho bukannya gak percaya"

    BalasHapus
  38. Emang bener akal pikiran kita emang cuma sampe kesimpulan klo alam itu ada yang menciptakan..... masalah siapa yang menciptakan, itulah awal mulanya tiga agama besar didunia saling berebut tentang tuhan siapa yang sebenernya "TUHAN"...... kayaknya mohon kepada "tuan rumah" untuk bisa memberi uraian konsep "tuhan" dari masing-masing agama yang ngakunya sih yakin tentang tuhan..... alangkah naif nya bila kita masing-masing bangga memiliki tuhan tapi tidak mengenal "tuhan" itu sendiri...... hatur nuhun.....

    BalasHapus
  39. maaf, mengenai itu akan berkaitan dengan SARA jika saya membuat artikel tentang TUHAN siapa yg benar2 TUHAN..

    BalasHapus
  40. nice gan...
    jujur, gw jg pernah kok dalam hati berpikir kalo apakah Tuhan itu??, dan kalo gw di ciptain Tuhan, terus siapa yang nyiptain Tuhan?? (bukanya gw ateis, gw beragama kok, mungkin kurang rajin baca alkitab aja) sampe gw jd ngalamin stres sendiri selama waktu yang cukup lama.....
    hhaha... tapi thank's ya buat blognya.. cukup menginspirasi kok...

    BalasHapus
  41. gausah bingung bingung memasukan konsep tentang terciptanya alam semesta oleh logika dan teori .
    tapi lebih baiknya kalo kita berpikir dulu kenapa manusia bisa ada? kenapa manusia memiliki persaan . perasaan = nonfisik dan non visual tapi bisa dirasakan . apa itu bisa diungkapkan dalam teori atau logika?
    itu nunjukin bahwa tuhan memang ada

    dan seperti kata penutup diatas "bahwa tuhan memiliki misterinya sendiri"

    BalasHapus
  42. nice article.

    sujauh apapun manusia berfikir tentang apa, kenapa dan bagaimana yang ada disekililing kita, jawaban terakhir yang terlintas adalah Tuhan.

    BalasHapus
  43. ssiipp...artikel yg baguuzzz!sy percy tuhan.

    BalasHapus
  44. saya percaya tuhan itu ada
    saya percaya bahwa :
    tuhan menciptakan semua dengan caranya sendiri dan dapat dijelaskan secara ilmiah
    tapi kita hanya tidak bisa menjangkaunya sehingga mengatakan kebetulan semata

    BalasHapus
  45. Tuhan tergantung yang Anda pikirkan
    Kalau Anda pikir Tuhan ada, Tuhan pasti ada
    Kalau Anda pikir Tuhan tidak ada, Tuhan tetap ada tapi bukan di pikiran Anda :))

    BalasHapus
  46. Bagaimana klo alam semesta ini dari awal bersifat eternal???

    Apakah benar harus ada awal dan akhir, disaat kita mengetahui bahwa pandangan tsb tidak berlaku dalam sebuah lingkaran???
    Jika kita tidak memandang konsep awal dan akhir, maka :
    Bisakah kita bertanya lagi "siapa yang menciptakan Tuhan?" "lalu siapa pencipta dari penciptanya Tuhan??" dst

    Menurut anda sendiri apa definisi dari Tuhan itu???
    Apakah anda setuju dgn definisi tuhannya agama2 samawi, dimana tuhan selalu ikut campur dalam kehidupan umat manusia???

    Bukan Tuhan yang memberi kita agama, melainkan orang tua, karena sejak awal lahir kita murni tidak beragama/tidak mengenal Tuhannya samawi, lalu dogma dan doktrin agama orang tua berlanjut ke diri kita
    Pertanyaannya
    Apakah DOGMA dan DOKTRIN dalam agama itu baik atau buruk?!?!?!?! Atau bagaimana menurut anda?!?!?!

    BalasHapus
  47. Terima kasih gan.
    saya masuk kesini bukan kerana tak percaya tuhan,
    hanya sekadar ingin tau aja apa isinya.
    ternyata argumen yang sangat luar biasa, dansaya percaya hanya orang yang tidak waras aja yang tidak percaya adanya tuhan.
    saya minta ijin copy paste ya gan.
    thank.

    BalasHapus
  48. TUHAN tidak beranak, dan tidak diperanakkan.
    Maka dari itu, Dia tidak berawal dan tidak pula berakhir.

    BalasHapus